SUBANG, iNewsSubang.id – Sekretaris Daerah Kabupaten Subang, Asep Nuroni, resmi membuka kegiatan Gerakan Pangan Murah di Desa Gunung Sembung, Kecamatan Pagaden, Subang, pada Selasa (25/03/2025).
Program ini diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Subang bekerja sama dengan berbagai stakeholder terkait. Tujuannya adalah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan selama bulan Ramadan serta menjelang Idul Fitri 1446 Hijriyah.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Maman Firmansyah, menjelaskan bahwa Gerakan Pangan Murah ini bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri.
"Sudah otomatis karena permintaan banyak kebutuhan juga mungkin terbatas," ujarnya.
Lebih lanjut, Maman menyebut bahwa dalam program ini, harga-harga bahan pokok diberikan subsidi silang oleh pemerintah, sehingga lebih murah dibandingkan harga di pasar.
"Ibu-ibu bapak-bapak di sini Alhamdulillah ya kita ada subsidi silang 2.000 ya, lebih murah dari harga-harga yang ada di pasar ya ataupun yang berlaku di masyarakat sekarang," tuturnya.
Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Kabupaten Subang, Asep Nuroni, menyampaikan apresiasi kepada Dinas Ketahanan Pangan dan semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Gerakan Pangan Murah.
"Terima kasih atas diselenggarakannya kegiatan ini dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dinas Ketahanan Pangan, Pak Kadis beserta jajarannya, juga Pak Camat, Pak Kades, dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini dan berkontribusi untuk kegiatan ini," ungkapnya.
Asep menegaskan bahwa Gerakan Pangan Murah ini merupakan langkah konkret untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, terutama menjelang Idul Fitri, ketika permintaan pasar cenderung meningkat secara nasional.
"Jika tidak ada peran pangan murah ini, dampaknya akan memicu inflasi," tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa inflasi, yang ditandai dengan kenaikan harga barang pokok secara serentak, dapat menimbulkan dampak ekonomi, sosial, dan keamanan di masyarakat.
"Apabila tidak terjangkau oleh masyarakat berarti tingkat kerawanan ekonomi akan terjadi, apabila terjadi akan berdampak juga kerawanan keamanan dan sosial masyarakat," tuturnya.
Sebagai penutup, Asep mengajak masyarakat untuk memanfaatkan program ini sebaik-baiknya guna memenuhi kebutuhan pokok mereka menjelang Idul Fitri.
"Silakan Pak Kades diumumkan pada masyarakat karena kegiatan ini terbatas, mari dimanfaatkan dulu, borong, selisihnya tadi 2.000, murah ya," ajaknya.
Gerakan Pangan Murah ini diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau, sekaligus menekan potensi kenaikan harga yang bisa terjadi menjelang hari raya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait