SUBANG, iNews.id - Seorang pelajar SMP ditemukan tewas di saluran air di Kampung Sangkali Kulon, Desa Cigadog, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (21/9/2024) pagi. Penemuan mayat dalam keadaan telentang tersebut membuat heboh warga sekitar.
Dari hasil identifikasi polisi, korban diketahui berinisial RNA (16) warga Kampung Kebon Kalapa, Desa Cigadog, Kecamatan Cisalak, Subang. Polisi juga memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban.
Namun ditemukan goresan di tangan korban yang diduga akibat terbentur saat jatuh ke selokan, serta luka di telinga yang disebabkan oleh gigitan hewan air.
Tim medis juga menemukan busa di mulut dan cairan kemerahan di hidung korban, yang diduga akibat pecahnya pembuluh darah di paru-paru. Hal ini mengindikasikan bahwa korban meninggal karena tenggelam di dalam air
Menurut Kapolsek Cisalak, IPTU Endang Pirtana, korban terakhir meninggalkan rumah pada Jumat (20/9/2024) malam menggunakan sepeda motor miliknya.
"Menurut keterangan saksi Ibu korban Sdr. VNB sekira jam 19.30 Wib setelah isya Korban Sdr. RNA keluar rumah menggunakan sepeda motor Honda Beat Warna Abu Metalik dan tidak diketahui tujuannya," ujarnya.
Dari hasil penyelidikan, polisi mengetahui bahwa korban bertemu dengan sejumlah teman bermainnya. Disana mereka mengkonsumsi mie instan dicampur dengan bunga kecubung.
"Sdr RNA mengajak buat mie campur bunga terompet/bunga kecubung, kemudian korban dan dua temannya bonceng tiga menuju Palasari Ciater mengambil bunga terompet. Sampai palasari mengambil bunga terompet 15 bunga terompet, kemudian kembali kerumah AL membuat mie dalam panci 3 mie rebus di campur 10 bunga terompet," katanya.
"Setelah jadi di makan berlima, yang makan campur bunga korban dan AP. AL, KL, dan BY hanya makan mie sama airnya, bunga tidak. Yang paling banyak makan bunga korban," sambung Kapolsek menurut hasil penyelidikan.
Usai mengkonsumsi mie instan campur bunga kecubung, lanjut IPTU Endang, korban mengalami mabuk berat. Kemudian korban diantarkan oleh dua temannya menggunakan sepeda motor bonceng tiga.
"Sekitar pukul 23.00 wib korban mabuk berat. Kemudian di antar bonceng tiga oleh AL, dan BY. Sampai TKP karena korban tidak bisa diam, akhirnya berhenti. Kemudian korban turun terpeleset keselokan. Lalu AL dan BY mengangkat ketepi selokan tapi jatuh kembali," ungkapnya.
"Metika mau di angkat kembali namun korban tidak mau dan menolak untuk di ajak naik, kemudian ada mobil avanza putih melintas karena takut AL dan BY melarikan diri, ngumpet di rumah warga. Kemudian di pagi hari sekitar pukul 06.15 korban ditemukan sudah meninggal dalam keadaan telentang," sambung Kapolsek.
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini, sementara keluarga telah membawa jenazah RNA ke rumah duka untuk dimakamkan. Kejadian tersebut menjadi peringatan bagi masyarakat mengenai bahaya konsumsi zat berbahaya seperti bunga kecubung.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait