PURWAKARTA, iNewsSubang.id – Dua preman yang melakukan tindakan kriminal terhadap pekerja Jembatan Cihambulu di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta belum menyerahkan diri. Terduga pelaku diduga melarikan diri ke luar kota setelah kejadian tersebut menjadi viral.
Perbaikan jembatan yang menghubungkan Purwakarta dan Subang dilakukan dengan menggunakan dana pribadi milik Kang Dedi Mulyadi (KDM). Proses perbaikan sempat terhambat karena tindakan premanisme yang mengganggu warga sekitar.
Saat ini, hanya satu dari para preman, yaitu Arifin alias Ipin, yang telah bertemu langsung dengan Kang Dedi Mulyadi (KDM) dan meminta maaf atas perbuatannya. Ipin, yang terlibat dalam pemerasan dan penganiayaan, masih menjalani proses hukum dan pemeriksaan di Polres Purwakarta.
Sementara itu, dua preman lainnya, Ebit dan Erik, yang terlibat dalam kasus pemerasan, ancaman, bahkan pembacokan terhadap pekerja, hingga saat ini keberadaannya masih belum diketahui.
KDM telah menyatakan kesiapannya untuk memaafkan kedua pelaku tersebut apabila mereka datang dengan sukarela dan meminta maaf secara terbuka. Namun, hingga saat ini, belum ada kepastian apakah kedua pelaku tersebut akan bersikap kooperatif dalam menghadapi situasi ini.
“Yang mengancam pakai golok kabur, masih sembunyi. Informasinya mau ketemu saya, tapi ditunggu tidak datang-datang,” ujarnya.
Menurut KDM, ia masih berupaya menggunakan pendekatan persuasif untuk mengajak kedua pelaku tersebut bersedia muncul. Namun, jika upaya tersebut tidak membuahkan hasil, langkah terakhir yang akan diambil adalah menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada pihak kepolisian.
“Kalau tidak datang terus ya mungkin nanti ada surat penangkapan dan siap-siap diborgol, dijemput polisi,” tegas KDM.
Ia meminta Erik dan Ebit kooperatif seperti Ipin yang bersedia menjalani proses hukum atas perbuatannya. “Seperti Ipin dong gentle. Jadi untuk Ebit dan Erik segera datang ke saya atau ke Pak Kades, atau datang langsung ke polisi daripada kamu dijemput paksa,” imbuhnya.
Senada dengan KDM, Ipin yang telah menyerahkan diri pun meminta kedua teman sekaligus saudaranya itu untuk mengikuti jejaknya. “Kalian lebih baik segera temui Pak Dedi daripada urusannya jadi panjang,” ucap Ipin.
Kang Dedi Mulyadi berharap agar masalah tersebut dapat segera terselesaikan, sehingga para pekerja dapat bekerja dengan tenang dan perbaikan jembatan bisa diselesaikan tepat waktu, yaitu pada pertengahan April 2024 mendatang.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait