SUBANG, iNewsSubang.id - Pemerintah Desa Ciasem Baru, bekerja sama dengan gerakan pemuda Partisipasi Bermakna, sukses mengadakan program penyuluhan kesehatan dan distribusi susu gratis dalam upaya memerangi stunting pada balita dan anak-anak, Minggu (26/11/2023). Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 200 ibu dan balita.
Selain susu dan penyuluhan, pihak Desa bersama Partisipasi Bermakna juga membagikan makanan bergizi berupa kacang hijau, sayur daun kelor, dan telur omelette melalui dapur bergizi. Program ini akan berlangsung selama 10 hari hingga Kamis (4/12/2023).
Dalam kegiatan tersebut, Pemdes dibantu oleh Dokter Theresia Monica Rahardjo yang memberikan penyuluhan mengenai manfaat daun kelor bagi balita. Acara ini juga sukses berkat bantuan tenaga kesehatan dari RS Iza Karawang untuk pemeriksaan kesehatan.
Indah Apriyanti, Kepala Desa Ciasembaru, menyatakan kegembiraannya atas keberlangsungan program ini. Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi bukti konsistensi Desa Ciasembaru dalam mencapai tujuan menjadi desa bebas stunting di masa mendatang.
“Saya melihat program ini memberikan secercah optimisme bahwasannya Ciasembaru nantinya dapat mencetak tunas bangsa unggulan yang dapat bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan negara,” ujarnya.
Indah juga mengungkapkan apresiasinya terhadap Partisipasi Bermakna, menyebutnya sebagai wujud kepedulian generasi muda dalam mendukung pembangunan manusia di wilayahnya.
“Kami sangat senang karena program ini membuktikan kepedulian pemuda Indonesia terhadap Desa Ciasembaru. Semoga program semacam ini terus dapat dilanjutkan secara kontinu,” katanya.
Koordinator Partisipasi Bermakna, Muhammad Adnan, menyatakan bahwa penguatan gizi menjadi salah satu isu yang menjadi perhatiannya dalam upaya pencegahan stunting. Ia mengakui terinspirasi oleh salah satu Calon Presiden RI, Prabowo Subianto, yang mempromosikan 'revolusi putih', yaitu program pemenuhan gizi gratis untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia.
“Jangan sampai, kesuksesan bonus demografi Indonesia yang sering digadang-gadang semua pihak nantinya hanya akan menjadi jargon belaka dan malah menimbulkan derita,” ungkapnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait