SUBANG, iNewsSubang.id - Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pertanian Kabupaten Subang, Jawa Barat untuk sementara tidak mengeluarkan surat rekomendasi pembelian BBM jenis Pertalite dan Solar bagi petani. Kebijakan tersebut berlaku sejak Rabu (27/9/2023) hingga waktu yang belum ditentukan.
Akibat kebijakan tersebut, aktivis pertanian di Kabupaten Subang kini terancam lumpuh. Pasalnya segala aktivitas pertanian mulai dari membajak, panen, hingga menggiling padi menggunakan BBM subsidi.
Petani mengaku sangat berat dan harus menjual gabah dengan harga yang lebih tinggi jika beralih menggunakan BBM non subsidi. Apalagi saat ini harga gabah sedang sangat tinggi.
Menurut Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Barat, Otong Wiranta, dampak dari tidak dikeluarkannya surat rekomendasi mulai dirasakan petani. Bahkan alat mesin pertanian (alsintan) petani mogok saat digunakan akibat kehabisan solar.
"Saya dengar sih katanya pada saat mereka minta rekomendasi ke petugas setempat itu rekomendasinya sementara belum bisa dikeluarkan. Aktivitas itu (pertanian) yang membuat alat mesin pertanian mereka yang sedang bekerja itu mogok di tengah jalan. Mau dibawa pulang tidak ada solarnya mau dikerjakan apalagi," ujarnya kepada iNewsSubang.id, Jumat (7/10/2023).
Dengan kondisi tersebut, H. Otong menambahkan, kini para petani di Kabupaten Subang mulai mengeluh. Ia berharap hal ini menjadi perhatian Pemkab Subang, pasalnya saat ini sedang musim panen raya.
"Beberapa hari ini banyak petani yang mengeluh tentang alsintannya yang tidak bisa dikerjakan karena kelangkaan solar untuk alsintan mereka. Jadi ini terjadi di beberapa daerah dan mudah-mudahan ini jadi perhatian Pemerintah Daerah untuk menyelesaikan dan memberi solusi bagaimana alsintan mereka bisa dikerjakan kembali," katanya.
Untuk menindaklanjuti permasalahan petani, H. Otong telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Subang. Namun pihak dinas belum mah kembali mengeluarkan surat rekomendasi pembelian BBM subsidi untuk petani.
"Untuk hal itu kita coba koordinasikan dengan dinas, dan dinas sementara ini masih menimbang-nimbang baik dan buruknya katanya untuk seperti apa mengenai BBM untuk para panen petani ini baik alsintan maupun penggilingan kecil di daerah. Karena saat ini sedang panen, petani biasanya menggiling untuk kebutuhan keluarganya itu sekarang sementara tidak bisa karena tidak adanya rekomendasi dari petugas setempat," pungkasnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait