SUBANG, iNewsSubang.id - Sekitar 1000 petani di pantura Subang, Jawa Barat mendatangi kantor PT Sang Hyang Seri (SHS) regional I di Sukamandi, Kecamatan Ciasem, Subang, Selasa (3/10/2023). Mereka berunjuk rasa karena kesal dengan kebijakan perusahaan milik BUMN tersebut yang dianggap merugikan petani.
Dalam unjuk rasa itu massa petani membawa spanduk dan poster yang mengecam kebijakan perusahaan. Pasalnya kini petani yang menyewa lahan PT SHS semakin merugi.
Menurut koordinator aksi, Wamad (45) mereka menuntut agar PT SHS menurunkan harga sewa lahan yang saat ini dinilai mahal yaitu 2,3 ton perhektare setiap panen. Selain itu petani juga menginginkan harga serap gabah petani lebih tinggi yang saat ini Rp6.900 perkilogram menjadi Rp7.300 perkilogram.
"Sebenarnya tuntutan kami sederhana, kami hanya menuntut hak kami. Hak kami itu adalah upah yang kami terima berupa padi itu kembalikan, jangan persulit tentang bawor, itu aja yang pertama," ujarnya kepada iNewsSubang.id.
"Yang kedua turunkan harga sewa, karna harga sewa terlalu mahal bagi kami. Yang ketiga tuntutan kami adalah tolong Kepada para pemangku kebijakan sesuaikan harga dengan pasaran," tambah Wamad.
Wamad juga menyesalkan keterlambatan perusahaan untuk membayar para petani. PT SHS menjanjikan akan langsung membayar paling terlambat dua hari, tapi hingga 10 hari belum kunjung dibayar.
"Dan janji yang katanya satu hari transfer kontan lunas itu bohong. Bahkan ada rekan petani kami sampai hari ini belum di transfer," ungkapnya.
Saat ini petani yang menyewa lahan PT Sang Hyang Seri membayar dengan padi hasil panen. Selain itu petani juga wajib menjual hasil panen ke PT Sang Hyang Seri.
Massa aksi mengancam akan kembali melaksanakan aksi dengan jumlah yang lebih besar jika tidak mengabulkan tuntutan mereka.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait