"Para petani semangat menanam dan meningkatkan proktivitasnya, sehingga menunjukan bahwa kualitas kopi subang tidak kalah penting dari daerah lainnya" ungkapnya.
Agus Masykur juga menyampaikan bahwa potensi komoditas kopi akan berbanding lurus dengan luas lahan yang dipersiapkan dan dibutuhkan dalam mengembangkannya. Apalagi perluasan lahan kopi di Kabupaten Subang sangat memungkinkan, melihat masih luasnya lahan tidur di Kabupaten Subang.
"Bisnis kopi memiliki peluang dan tantangann untuk meningkatkan produktivitasnya, agar kopi Subang bisa diterima di seluruh dunia. Besar harapannya kopi di Subang lebih dikenal lagi sehingga mampu menambah semanagat kami untuk produk pertanian di Kabupaten Subang," jelasnya.
Sementara menurut Kepala Subdirektorat Pemasaran Hasil Perkebunan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Normansyah Hidayat Syahruddin, bahwa komoditas kopi memberikan dampak positif terhadap pendapatan devisa negara. Ia juga mendukung penuh rencana sekolah kopi yang direncanakan dilaksanakan di daerah Ciater.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait