Petani di Pantura Sulap Buah Mangrove jadi Cemilan Bernilai Ekonomis

Agus Hidayat
Petani di pantura Subang sulap buah mangrove jadi olahan makanan. (Foto: Agus Hidayat)

"Ternyata buah mangrove memiliki banyak vitamin sehingga mulai dari hal tersebut saya terus berinovasi untuk mengolah mangrove menjadi cemilan yang ekonomis," katanya.

Dodol mangrove, Samsudin melanjutkan, kini menjadi produk andalan di Desa Langensari, Kecamatan Blanakan, Subang. Kini hasil olahan buah mangrove tersebut menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat. 

BACA JUGA : Disdukcapil Subang Jemput Bola Lakukan Perekaman E-KTP ke Rumah Warga

"Pengolahan buah mangrove ini menjadi pekerjaan sampingan masyarakat guna menambah penghasilan," imbuhnya. 

Sementara menurut Ketua Tim Lestari Pertiwi Koordinator pengolah dodol mangrove, Een Zaenah, bahwa pembuatan dodol mangrove ini cukup mudah. Buah mangrove jenis Pidada yang masak atau matang setelah di petik dari pohon kemudian dibersihkan lalu dipotong-potong dan dimasak selama 15  menit. Kemudian didinginkan sambil diaduk-aduk hingga buah mangrove tersebut hancur.

Editor : Yudy Heryawan Juanda

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network