SUBANG, iNewsSubang.id - Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Kabupaten Subang, Jawa Barat akibat krisi global cukup tinggi. Selama tahun 2022 sebanyak 10.444 buruh menjadi korban PHK di 25 perusahaan garmen di Subang.
Kini masyarakat di Kabupaten Subang memilih untuk bekerja di luar negeri. Setiap harinya, Kantor Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Subang selalu dipenuhi masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri.
BACA JUGA : Update Perolehan Medali Porprov Jabar Rabu 16 November 2022, Posisi Subang Terancam KBB
Pendaftaran Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau kini disebut Pekerja Migran Indonesia (PMI) diserbu masyarakat. Terlihat warga memgantre di LTSP Disnakertrans Subang untuk mendapatkan rekomendasi dan membuat Paspor.
Sebelum mendapatkan rekomendasi dari Disnaketrans Subang, PMI harus mengikuti pelatihan dasar terlebih dahulu. Mereka dilatih budaya, bahasa dan kebiasaan negara yang dituju.
BACA JUGA : Viral Video Tawuran Pelajar SMP di Subang, Polisi Amankan Celurit dan Lakukan Pembinaan
Kini negara Taiwan menjadi tujuan rata-rata para calon PMI. Bahkan selama dua bulan, sebanyak 300 PMI telah diberangkatkan ke Taiwan.
Komalsari (29) seorang calon PMI asal Kecamatan Tanjungsiang, Subang memilih bekerja ke Taiwan karena penghasilan disana lebih tinggi dari pada di Kabupaten Subang. Sebelumnya ia sempat bekerja sebagai buruh pabrik garmen di Subang.
"Mau ke Taiwan, karena kan disini gajinya cuma UMR, sementara rumah jauh dari pabrik, anak juha semakin besar, saya kan gak punya suami jadi mau ke Taiwan saja," ujarnya kepada iNewsSubang.id, Rabu (16/11/2022).
BACA JUGA : Penyebab Dua Kelompok Pelajar SMP di Subang Tawuran Ternyata Masalah Sepele
Sementara menurut Kadisnakertrans Subang Yeni Nuraeni, rencana dicabutnya moratorium pengiriman PMI ke Arab Saudi menjadi angin segar dan solusi di tengah banyaknya angka PHK di Kabupaten Subang. Pasalnya peminat bekerja ke Arab Saudi sangat tinggi dibandingkan beberapa negara lainnya.
"Ya ini mudah-mudahan menjadi solusi di tengah gelombang PHK yang memang terjadi di Kabupaten Subang, moratorium pengiriman PMI ke Arab Saudi sejak tahun 2015 akan dibuka kembali pada Bulan Desember ini," katanya.
BACA JUGA : Terungkap, Inilah Sosok dan Peran Seorang Pembawa Celurit Dalam Aksi Tawuran Pelajar SMP di Subang
"Pengiriman ke Taiwan dan Saudi Arabia memang banyak diminati oleh PMI-PMI di Kabupaten Subang, sampai dengan akhir bulan ini PMI yang berangkat sudah 1100 orang," pungkasnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Subang, Yeni Nuraeni. (Foto: Yudy H Juanda)
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait