SUBANG, iNews.id - Narapidana/ warga binaan di setiap Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) mendapatkan pelatih usaha untuk bekal saat bebas. Seperti di Lapas Kelas II A Subang yang melatih warga binaannya berbagai usaha. Bahkan warga binaan di Lapas Subang berhasil budidaya ikan patin yang meraup omzet hingga belasan juta rupiah sekali panen.
Menurut Staf Bimbingan Kerja Lapas Kelas II A Subang, Koswara Ruspendi, budidaya ikan patin yang dilakukan oleh warga binaan ini sudah berjalan selama satu tahun. Warga binaan yang diberdayakan dalam budidaya ikam patin ini mereka yang mempunyai keinginan dan berkelakuan baik.
BACA JUGA : Sopir Angkutan Umum dan Ojek di Subang Tolak Kenaikan Harga BBM Subsidi
"Sebanyak 12 orang warga binaan yang dilibatkan dalam budidaya ikan patin ini, rata-rata selain sebelumnya mempunyai keahlian mereka juga mempunyai keinginan dan rajin," ujar Koswara kepada iNewsSubang.id Selasa (30/8/2022).
Koswara menambahkan, dalam budidaya ikan patin ini panen setiap 4 bulan sekali. Sekali panen bisa mencapai 50.000 ekor. Per ekor harganya Rp320-Rp420.
BACA JUGA : Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 43 Dibuka, Peserta Dapat Insentif Hingga Rp3,5 Juta
"Sekali budidaya untuk 10 kolam yang dimiliki sebanyak 100.000 ekor, panen 4 bulan kemudian, tapi proses panen tidak sekaligus, 20.000-50.000 ekor sekali panen, harganya Rp320-Rp420," katanya.
Dalam perawatan budidaya ikan patin ini Koswara melanjutkan tidak terlalu sulit. Warga binaan disini sudah paham semua. Tinggal memberi makan sehari dua kali yaitu pagi dan siang. Penjualannya pun cukup mudah karena bandar yang datang saat panen.
"Jadi bandar yang datang kemari, kita jual untuk pembesaran karena disini kolamnya tidak cukup untuk pembesaran, biasanya bandar dari Cianjur dan Bekasi" imbuhnya.
BACA JUGA : Kontes Entok di Taman Anggur Kukulu Subang, Tingkatkan Nilai Ekonomi Peternak Entok
Sementara menurut Kalapas Kelas II A Subang, Tommi Hendri, selain budaya ikan patin, pihaknya juga melatih berbagai keahlian usaha lainnya bagi warga binaan. Mulai dari budidaya hidroponik, kerajinan membatik, membuat aquascape hingga kuliner.
"Jadi kita memang fokus memberdayakan warga binaan untuk mempunyai keahlian usaha, mereka saat keluar nanti bisa langsung usaha sehingga bisa diterima oleh masyarakat," ucapnya.
Tommi menjelaskan, pihaknya saat ini sedang mengajukan kerjasama dengan beberapa perusahaan di Subang untuk memberikan gerobak kepada warga binaan yang sudah bebas agar dapat memiliki penghasilan.
BACA JUGA : Berantas Judi Online, Polres Subang Bentuk Tim Khusus
"Kita kemarin kasih dua gerobak bagi mantan warga binaan untuk usaha, tapi itu kurang, sekarang kita sedang mengajukan kerja sama meminta CSR kepada perusahaan untuk mendukung program tersebut," pungkasnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait