Unik, Masjid Att-Toyibah di Kalijati Subang Dibangun Mirip Ka'bah, Ternyata Alasannya Bikin Haru

SUBANG, iNews.id - Sebuah masjid di Kalijati, Subang, memiliki bentuk yang unik yaitu menyerupai Ka'bah. Masjid Ka'bah yang bernama Att-Thoyyibah ini berlokasi di Kampung Ciputih, Desa Kalijati Timur, Kecamatan Kalijati, Subang. Masjid unik ini berukuran sepuluh meter persegi.

Selain membangun masjid berbentuk Ka’bah, di tanah seluas 2800 meter persegi ini pendiri  membangun juga replika Hijir Ismail, Hajar Aswad, jejak kaki Nabi Ibrahim, Sya’i hingga bukit Syafa dan Marwah. Dengan dibangunnya beberapa replika ini membuat masjid sangat menyerupai ka’bah. Bahkan saat berada di masjid sensasinya seperi di kota suci Mekkah.

BACA JUGA : HUT Subang KE-74, Bupati Subang : Tahun 2022 Kita Fokus Bangun Inftrastruktur

Menurut Ketua DKM Masjid Att-Thoyyibah, Ustadz Syayid Kaliwon, dibangunnya masjid berbentuk Ka’bah ini terispirasi saat pendiri masjid pulang dari tanah suci. Rindu dengan suasana di Mekkah akhirnya pendiri membangun masjid ini.

"Tahun 2015, seorang tokoh Kalijati, Raden H. Kusman, berangkat ke tanah suci, dan mempunyai cita-cita jika pulang selamat ingin mendirikan masjid seperti Ka’bah, Alhamdulillah 2016 bisa terlaksana” ujarnya.

BACA JUGA : Berapa Jumlah Rakaat Tarawih Rasulullah, Berikut Penjelasan Buya Yahya

Ustadz Sayyid menamabahkan, sebelum pandemic Covid-19, masjid Att-Toyyibah ini sering dikunjungi warga. Bahkan juga suka digunakan untuk manasik haji.

“Waktu sebelum pandemi sering digunakan buat manasik haji, tapi sesudah pandemi ini jarang orang berkerumun, paling orang yang mampir saja,” katanya.

BACA JUGA : Kasus Jalancagak Terungkap, Pelaku di Dor Polisi Karena Melawan

Pernah suatu hari, lanjut Ustadz Sayyid, ada seorang warga yang datang sambil menangis. Dia mengaku rindu ke tanah suci.

“Banyak orang yang dating kesini sampai nangis-nangis, minimal dia merasakan disana dan atau dia ingin kesana, karena memang dibangun sama dengan kondisi di Makkah, meskipun disini banyak kekurangannya,” pungkasnya.

Editor : Yudy Heryawan Juanda