get app
inews
Aa Text
Read Next : Kurangi Emisi Karbon, Pertamina Regional Jawa Tanam 95.000 Pohon di Tahun 2024

Program Jari Tangan Pertamina EP Jatibarang Field Raih Bronze Award di ICSA 2024

Selasa, 31 Desember 2024 | 15:55 WIB
header img
Program Jari Tangan, yang didukung Pertamina EP Jatibarang Field, kantongi penghargaan Bronze Award untuk kategori Best Practice in Community Development pada ajang Indonesia Corporate Sustainability Award (ICSA) 2024. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id – Program Jari Tangan Pertamina EP berhasil meraih Bronze Award dalam kategori Best Practice in Community Development pada ajang Corporate Sustainability Award (ICSA) 2024 yang digelar akhir November lalu. Penghargaan ini menjadi bukti keberhasilan program tersebut dalam memadukan inovasi sosial dengan keberlanjutan lingkungan di Kabupaten Indramayu.

Ajang ini diselenggarakan oleh OlahKarsa, bekerja sama dengan Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD), untuk memberikan apresiasi terhadap program-program perusahaan yang menginspirasi dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Indonesia.

“Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas upaya kami dalam menjalankan program Jari Tangan, yang tidak hanya memberi manfaat bagi masyarakat, tapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan,” ujar Wazirul Luthfi, Head of Communication, Relation & CID Pertamina EP area Jawa bagian barat.

Program Jari Tangan, akronim dari Kerja Tani Berdikari dan Tahan Pangan, bertujuan meningkatkan produktivitas padi dengan memanfaatkan pupuk organik. Melalui pendampingan kepada empat kelompok tani di Kabupaten Indramayu dan Majalengka, Pertamina EP mendorong pemanfaatan limbah atau kotoran hewan sebagai bahan baku input pertanian. Sepanjang tahun 2024, kelompok Pos Pelayanan Agens Hayati (PPAH) Sri Trusmi Satu berhasil memproduksi pupuk organik cair sebanyak 2.580 liter dan pupuk organik padat 4.065 kg. Produk ini telah dipasarkan di Indramayu, Cirebon, Kuningan, dan Subang, dengan omzet mencapai Rp84.735.000.

Kabupaten Indramayu dikenal sebagai salah satu lumbung padi nasional dengan produksi gabah kering giling (GKG) mencapai 1,4 juta ton per tahun, berdasarkan data BPS 2022. Luas lahan sawah di daerah ini mencapai 110.913 hektar, atau 54,4% dari total luas wilayah. Namun, tantangan besar muncul karena 69% tanah pertanian di Indonesia mengalami kerusakan parah akibat pengelolaan yang tidak tepat, menurut data FAO.

Di Indramayu, penggunaan pupuk kimia masih mendominasi, dan ketersediaannya sering sulit ditemukan, terutama saat musim tanam. Situasi ini menjadi perhatian Pertamina EP Jatibarang Field yang kemudian menginisiasi program Jari Tangan sebagai solusi.

Dengan memanfaatkan pupuk organik dan pendekatan pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas, program ini tidak hanya meningkatkan hasil panen dan pendapatan petani, tetapi juga memberikan dampak positif pada lingkungan. Hal ini menjadikan Jari Tangan sebagai model keberhasilan pengembangan sektor pertanian yang berkelanjutan.

Editor : Yudy Heryawan Juanda

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut