get app
inews
Aa Read Next : Pasangan ASLINA Jalani Kesehatan, ARD : Calon Pemimpin Subang Harus Sehat

Inilah Alasan Dedi Mulyadi Memilih Tinggal di Desa, Patut Dicontoh Pejabat Tanah Air

Sabtu, 20 April 2024 | 10:14 WIB
header img
Pagelaran pentas sastra, seni, dan tari di Lembur Pakuan, Subang dihadiri ribuan warga. (Foto: Yudy H Juanda)

SUBANG, iNewsSubang.id - Hibur masyarakat, Dedi Mulyadi menggelar pagelaran pentas sastra, seni, dan wayang di Taman Bunisora, Lembur Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat (19/4/2024) malam. Kegiatan yang bertujuan sebagai ajang silaturahmi tersebut dihadiri oleh ribuan warga dari berbagai daerah di Jawa Barat. 

Taman Bunisora sendiri merupakan areal terbuka yang dibangun oleh Kang Dedi Mulyadi (KDM) dengan arsitektur khas Sunda. Taman ini dibangun sebagai tempat interaksi warga dalam bentuk panggung terbuka dihiasi oleh berbagai ornamen cantik yang memanjakan mata.

Selain menampilkan berbagai kesenian dan tari, dalam acara Nyoreang Lampah Kasorang tersebut, Dedi Mulyadi juga menampilkan wayang golek dengan 4 dalang sekaligus. Dalang yang tampil yaitu, Dadan Sunandar Sunarya, Wawan Dede Amung S, Iman Cecep Supriadi, dan Khanha Ade Kosasih Sunarya. 

Menurut Dedi Mulyadi dalam sambutannya, penampilan 4 dalang ini bukan tanpa makna. Melainkan melambangkan Papat Kalimat Tunggal yaitu tanah, air, matahari, dan angin. 

"Empat dalang ini melambangkan apa? Melambangkan papat kalimat tunggal, taneuh, cai, panon poe, angin. Gunung kudu awian, lengkob kudu balongan, lebak kudu sawahan. Prinsip dasar kahirupan Kahuripan," ujarnya. 

Pada kesempatan tersebut, KDM menjelaskan alasan dirinya tinggal di Desa. Seperti diketahui, selama ini KDM tinggal di Lembur Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Jawa Barat yang merupakan tempat kelahirannya.

"Kenapa saya membangun kampung ini, hanya memberikan contoh. Saya tidak punya jabatan pun saya mencintai kampung tempat kelahiran saya. Saya berterima kasih pada ibu saya, pada bapa, yang melahirkan saya ditempat ini. Maka bentuk penghormatan saya pada ibu dan bapa, saya gunakan uang saya agar ibu saya bahagia, agar bapa saya bahagia. Sambil mengajak para pejabat yang lain, kamu kalau menjabat bangun kampungmu, tata kampungmu," imbuhnya. 

Selain itu, biaya hidup di Jakarta dinilai cukup tinggi. Apalagi biaya yang dikeluarkan lebih banyak dinikmati oleh para konglomerat dibandingkan oleh masyarakat kecil. 

"Politisi kalau di Jakarta itu makan di hotel minimal satu orang Rp1juta. Kalau makan daging Jepang itu Rp2juta-Rp10uta satu orang. Uang dari kampung dibawa ke Jakarta dinikmati di Jakarta, siapa yang kaya dari itu? Konglomerat yang punya hotel, yang punya mall," ungkapnya. 

"Makanya saya pilih tinggal disini, makan saya apa? Ikan emas goreng, harga perkilonya Rp25ribu. Saya beli pelet dari toko Kalijati, dipanggul kesini, yang manggulnya saya bayar, disebarin ke kolam, yang nyebarin peletnya saya bayar. Uang saya beredar ke toko kios Kalijati, ke yang manggul, ke yang ngurus kolam," sambung politisi Partai Gerindra itu. 

Bahkan di kediamannya, KDM memiliki pekerja yang berbeda untuk cuci pakaian, setrika pakaian, dan ngepel lantai. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan pekerjaan kepada masyarakat di kampungnya. 

"Saya sampai punya tukang cuci, punya cukang nyetrika, punya tukang ngepel dengan tiga orang berbeda. Bukan tidak saya sombong, saya ngasih pekerjaan pada mereka," jelasnya. 

"Kalau saya mau hidup senang tinggal di Jakarta, cicing di Apartemen, tiap hari saya bisa makan enak, hidup sendiri cukup Rp50juta sebulan, tapi saya tidak bisa menghidupi orang desa. Saya ingin uang saya dinikmati oleh orang-orang Desa," ucap KDM. 

Selama menjadi anggota DPR RI, KDM juga mengaku selalu menolak untuk berpergian ke luar negeri. Waktu dan uang yang dihabiskan untuk ke luar negeri, KDM lebih memilih untuk dihabiskan bersama masyarakat yang membutuhkan. 

"Selama menjadi anggota DPR saya menolak berpergian ke luar negeri. Saya harus naik pesawat menghabiskan waktu 22 jam, saya harus buang duit dari Indonesia. Saya lebih baik waktu 22 jam dihabiskan untuk berkeliling bertemu dengan masyarakat yang bisa saya bantu," ujarnya. 

Rangkaian acara yang berakhir pada Sabtu dini hari itu pun semakin meriah dengan kehadiran bintang tamu pemenang ajang pencarian bakat X Factor, Kris Tomahu, dengan membawakan sejumlah lagu hits dan pelawak kawakan Ohang yang berkolaborasi dengan keempat dalang.

Editor : Yudy Heryawan Juanda

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut