SUBANG, iNews.id - Cuaca buruk yang terjadi di laut utara Jawa sejak dua pekan terakhir membuat ratusan nelayan di Pantura Subang tidak berani pergi melaut.
Selain adanya gelombang laut setinggi 2 meter, angin kencang pun membuat ratusan nelayan memilih menganggur.
BACA JUGA : Hantam Jalan Berlubang, Truk Gandeng Terbalik di Pantura Subang, Arus Lalin Tersendat
Seperti ratusan kapal milik nelayan Muara Ciasem, Kecamatan Blanakan, Subang, kapal hanya tersandar di dermaga sungai muara. Sebagian kepal ditinggalkan pemiliknya, namun ada juga nelayan yang mengisi waktu luangnya untuk memperbaiki jaring dan mesin.
Jani, seorang nelayan di Muara Ciasem mengaku tidak melaut karena kondisinya dapat membahayakan keselamatan jiwa mereka. Apalagi para nelayan masih menggunakan kapal tradisional.
BACA JUGA : Pasca Yosef Diperiksa, Kuasa Hukum Yakin Polda Jabar Segera Umumkan Tersangka Pembunuh Subang
"Cuaca lagi memburuk, ombaknya ketinggian 2-3 meter, lalu yang bikin khawatir nelayan itu angin 31 knot. Jadi selama ini nelayan kalau kayak gini ya nongkrong di kapal betulin alat, untuk persiapan kalau berlayar," ujar Jani kepada iNewsSubang.id Selasa (8/3/2022).
Menurut Jani, cuaca buruk ini sudah terjadi selama dua pekan, ia juga terancam menjual perabotan rumahnya untuk kebutuhan sehari-hari karena tidak memiliki penghasilan.
BACA JUGA : Disapu Puting Beliung, 4 Rumah di Subang Rusak
"Udah sekitar setengah bulanan lah, ya kalau kayak gini terus-terusan bisa alat rumah tangga dijualin, mudah-mudahan buat semuanya nih doain biar cepet pulih kembali cuacanya," imbuh Jani.
Para nelayan kini hanya bisa pasrah dan berharap agar cuaca kembali normal sehingga mereka dapat kembali melaut.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait