SUBANG, iNews.id - Pasca pandemi Covid-19, antusiasme masyarakat untuk berangkat ibadah umroh meningkat cukup signifikan. Seperti tour & travel umroh Cahaya Raudhah di Subang, Jawa Barat yang memberangkatkan sekaligus satu pesawat jemaah umrah ke tanah suci, Jumat (16/9/2022).
Pemberangkatan jemaah umroh satu pesawat sekaligus ini merupakan yang terbanyak yang pernah dilakukan sebuah travel umroh di Kabupaten Subang. Ratusan jemaah umrah ini diberangkatkan ke bandara dari gedung Islamic Center Subang menggunakan lima bus.
BACA JUGA : 4 Amalan Sederhana di Hari Jumat tapi Pahalanya Berlipat Ganda, Nomor 1 Orang Mandi Dihadiahi Surga
Menurut Direktur PT Cahaya Raudhah Wawan Herawan, selain ditutupnya ibadah umroh selama dua tahun terakhir akibat pandemi Covid-19, tingginya antusias masyarakat untuk pergi umroh juga diakibatkan dibatasinya usia bagi calon jemaah haji.
"Karena pertama sudah dua tahun tidak ada pemberangkatan umroh, yang kedua haji juga kuotanya dikurangi di samping yang usia 65 tahun ke atas kemarin tidak bisa berangkat," ujarnya kepada iNewsSubang.id.
BACA JUGA : 10 Perlakuan Istri Akan Memperbanyak Rezeki Suami, Nomor 8 Jangan Abaikan Kekuatan Doa
Wawan menambahkan, bahkan seharusnya PT Cahaya Raudhah memberangkatkan dua pesawat jemaah umrah. Namun dikarenakan ada permasalahan dari pihak maskapai membuat hal tersebut tidak terlaksana.
"Sebetulnya awalnya ini ada dua pesawat, tapi karena kondisinya tidak memungkinkan kita dapat dua pesawat akhirnya yang berangkat sekarang satu pesawat berjumlah 250 orang," katanya.
Meningkatnya antusiasme masyarakat untuk beribadah umroh, Wawan melanjutkan mencapai 40-50 persen. Namun bagi Cahaya Raudhah peningkatan mencapai 80 persen daru kondisi normal sebelum Covid-19.
BACA JUGA : Tolak Kenaikan BBM, Ratusan Buruh dan Mahasiswa di Subang Demo ke Kantor Bupati
"Kalau berdasarkan catatan di Asosiasi ada peningkatan sekitar 40-50 persen dibandingkan dengan tahun sebelum Covid-19, tapi untuk Cahaya Raudhah sendiri saya lihat itu diangka 80 persen," imbuhnya.
Namun tingginya antusiasme masyarakat untuk beribadah umroh tidak sejalan dengan ketersediaan maskapai penerbangan ke tanah suci. Biasanya dalam satu hari penerbangan ke Arab Saudi bisa mencapai tiga kali, namun kini satu minggu hanya dua kali.
"Kendalanya dari tiket, pertama langka kedua mahal, hukum alam permintaan yang tinggi menyebabkan harga mahal, namun tidak logis, tiket yang asalnya Rp12 jutaan kini merangkak sampai Rp17 jutaan, sehingga banyak temen-temen yang menunda keberangkatan," ungkapnya.
BACA JUGA : Ban Pecah, Bus Sarat Penumpang Terguling di Jalur Pantura Subang
Pihak travel berharap agar kondisi maskapai penerbangan kembali normal sehingga harga tiket pesawat juga kembali normal. Diperkirakan tingginya antusiasme masyarakat untuk berubah umroh akan terus berlanjut hingga tahun depan.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait