SUBANG, iNews.id - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar acara puncak festival 7 sungai di Kampung Ciseupan, Desa Cibuluh, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, Kamis (7/7/2022). Kegiatan festival 7 sungai sendiri digelar sejak tanggal 5-7 Juli 2022.
Acara puncak festival 7 sungai yang digelar di muara 7 sungai tersebut berlangsung meriah. Ratusan warga ikut berpartisipasi turun ke sungai menangkap ikan dengan tangan kosong atau alat tradisional. Tidak hanya kaum pria, anak-anak dan ibu-ibu juga ikut turun ke sungai.
BACA JUGA : Gagalkan Aksi Pencurian, Serda Amin Babinsa Kodim 0605/Subang Panen Penghargaan
Menurut Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata Dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf, Edy Wardoyo festival 7 sungai ini masuk dalam 100 event unggulan Kemenparekraf. Pemerintah mendorong agar wisata 7 sungai ini dapat terus berkembang.
"Saya kira festival 7 sungai ini membuktikan bahwa memang berkualitas, dan juga upaya kita pemerintah mendorong wisata yang berkelanjutan," ujar Edi kepada iNewsSubang.id di lokasi festival 7 sungai, Kamis (7/7/2022).
BACA JUGA : Taman Anggur Kukulu Subang Gelar Open Turnamen Voli, Berikut Cara Daftar dan Hadiahnya
Edi berharap dengan digelarnya festival 7 sungai ini juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar khususnya dan masyarakat luas umumnya.
"Mudah-mudahan festival 7 sungai ini membawa manfaat tidak hanya bagi masyarakat sekitar tapi masyarakat yang lebih luas," katanya.
Sementara Wakil Bupati Subang, Agus Masykur merasa terharu dengan antusias warga dalam acara festival 7 sungai ini. Wabup Agus juga berharap agar event festival 7 sungai ini dinikmati oleh wisatawan mancanegara.
"Terharu dengan festival 7 sungai ini menjadi event nasional Kemenparekraf, mudah-mudahan kedepan tiap tahun kegiatan ini menjadi event yang bukan hanya untuk lokal tapi juga mancanegara," imbuhnya.
BACA JUGA : Cegah PMK, Pemkab Subang Gencar Vaksinasi Sapi dan Kerbau
Agus Masykur mengapresiasi Kepala Desa Cibuluh yang mengeluarkan Perdes larangan menangkap ikan di sungai menggunakan listrik dan racun ikan. Hal tersebut tentunya dapat menjaga kelestarian sungai di daerah tersebut.
"Tahun ini sebelumnya ada pameran UMKM, festival adat istiadat budaya yang ada di Desa Cibuluh, dan luar biasa disini ada Perdes tidak boleh ada penangkapan ikan dengan listrik atau portas," pungkasnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait