SUBANG, iNews.id - Sejak awal tahun 2022, sebanyak 80 warga di Kabupaten Subang terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Empat orang meninggal dunia akibat penyakit DBD tersebut.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang, dr. Maxi, kasus DBD di tahun 2022 ini tidak lebih tinggi dari tahun 2021. Selama tahun 2021 kasus DBD tercatat mencapai 241 kasus.
BACA JUGA : Kronologi Dua Bobotoh Meninggal Dunia Saat Pertandingan Persib Vs Persibaya
"Tahun kemarin kita mencatat ada 241 kasus, artinya tidak ada peningkatan signifikan karena setengah jalan tahun ini sudah 80 diperkirakan tidak melampaui tahun lalu," ujar dr. Maxi kepada iNewsSubang.id, Jumat (17/6/2022).
Dr. Maxi menambahkan, kasus DBD ini merupakan penyakit endemis. Jadi setiap tahunnya pasti selalu ada, namun tidak sampai melonjak seperti tahun 2014.
BACA JUGA : Hidupkan Kembali Siskamling, Polres Subang Gelar Lomba
"Kita pernah di tahun 2014 itu dengan 1400 kasus, artinya setiap bulan ada tapi tidak terjadi lonjakan yang luar biasa kecuali siklus lima tahunan," katanya.
Kabupaten Subang memiliki wilayah yang memiliki potensi terjangkit DBD cukup tinggi. Paling banyak terjadi pada wilayah Subang Selatan.
"Yang paling rentan ada beberapa kecamatan, diantaranya di daerah selatan yaitu Kecamatan Jalancagak, Kasomalang, Cisalak, dan di wilayah Kecamatan Subang, Dawuan, Pagaden, Ciasem dan pamanukan," imbuh dr. Maxi.
BACA JUGA : Viral! Ikuti Google Maps, Warga Bekasi Tersesat ke Pemakaman Umum di Subang
Kadinkes Subang mengimbau kepada masyarakat untuk tetap selalu menerapkan pola hidup sehat serta rutin membersihkan lingkungan. Menerapkan pola 3 M merupakan cara ampuh untuk terhindar dari penyakit DBD.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait
