INDRAMAYU, iNews.id - Keselamatan dan kelancaran operasional di lapangan merupakan komitmen PT Pertamina EP (PEP). Untuk memastikan hal tersebut, Komisaris Utama PEP beserta jajaran manajemen Subholding Upstream Regional Jawa dan Zona 7 melakukan Management Walk Through (MWT) atau kunjungan lapangan ke lokasi pemboran sumur eksplorasi Bajakah (BJK) – 001 yang berada di desa Rancahan, Kecamatan Gabus Wetan, Kabupaten Indramayu, Jumat (27/05/2022).
Melalui MWT ini, para pimpinan perusahaan dapat berkomunikasi dan berdialog secara langsung dengan pekerja dan kru yang berada di garda terdepan.
BACA JUGA : Ironi, Seorang Nenek di Subang Tinggal di Sebuah Gubuk Nyaris Ambruk
VP Exploration Regional Jawa, Muharram J. Panguriseng berkesempatan hadir dan menyampaikan urgensi dalam meningkatkan awareness terhadap aspek keselamatan di semua lini aktivitas operasional. Tak hanya itu, Muharram pun menekankan pentingnya penerapan budaya antisipastif atau preventive action sebagai upaya untuk mencapai operational excellence.
“Upaya pencegahan harus menjadi budaya kita dalam merencanakan dan menjalankan setiap operasional pengeboran sumur migas. Aksi antisipatif menuntut kita untuk benar-benar mengamati data dan karakter sumur selama pengeboran serta memitigasi potensi terjadinya permasalahan agar dapat segera diatasi sebelum kendala operasional terjadi. Melalui preventive action ini diharapkan suatu proyek operasional dapat dilaksanakan secara On Time On Budget On Scope and On Return (OTOBOSOR)," ujar Muharram.
BACA JUGA : Larang Odong-odong Beroprasi di Jalan Raya, Satlantas Polres Subang Lakukan Sosialisasi
Senada, Virano Nasution selaku Komisaris Utama Pertamina EP turut menegaskan pentingnya preventive action sebagai bentuk mitigasi risiko di masa datang sekaligus menghargai waktu yang tidak bisa diputar ulang.
Masih dalam rangkaian kegiatan MWT, penguatan terhadap aspek kesehatan dan keselamatan kerja juga ditekankan melalui kampanye program Hand and Finger Injury Free (HFIF) serta kepatuhan terkait penerapan protokol kesehatan COVID-19 di lokasi pengeboran.
Proyek BJK-001 merupakan pengeboran sumur untuk membuktikan ada tidaknya kandungan migas di dalam bumi. Pengeboran eksplorasi ini sebagai strategi untuk menambah cadangan migas dalam upaya memenuhi ketahanan energi Indonesia.
BACA JUGA : Sekolah Rusak Parah dan Nyaris Ambruk, Pelajar SDN di Subang Belajar dengan Kondisi Was-was
Sebelum dimulainya pekerjaan pengeboran, pada Kamis (12/05) lalu telah dilakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk memberikan pemahaman terkait proses dan durasi pekerjaan pengeboran. Sosialisasi ini turut dihadiri Kepala Desa Rancahan, Camat, Danramil dan Perwakilan Polsek Gabus Wetan.
Acara sosialisasi ditutup dengan pemberian santunan kepada 87 orang anak yatim serta 50 orang dhuafa dari warga disekitar lokasi sumur eksplorasi Bajakah (BJK)-001.
Editor : Yudy Heryawan Juanda