Jika Perang Dunia Ketiga Pecah, Indonesia Disebut Jadi Salah Satu Negara Teraman di Dunia

SUBANG, iNews.id – Di tengah memanasnya konflik antara Israel dan Iran yang memicu kekhawatiran akan pecahnya Perang Dunia Ketiga, perhatian dunia tertuju pada sejumlah negara yang dinilai aman dari potensi dampak perang global. Salah satu negara yang disebut sebagai tempat paling aman adalah Indonesia.

Mengutip laporan Daily Mail, Indonesia termasuk dalam daftar negara teraman di dunia jika Perang Dunia Ketiga benar-benar terjadi. Penilaian ini merujuk pada data dari Global Peace Index, yang menempatkan Indonesia di peringkat ke-49 sebagai negara paling damai di dunia. Peringkat ini diberikan berdasarkan sikap politik luar negeri Indonesia yang netral terhadap berbagai konflik global.

Sikap netral Indonesia tak lepas dari prinsip politik luar negeri yang telah dianut sejak era Presiden Soekarno. Pada tahun 1948, Soekarno mencetuskan konsep "politik bebas aktif", yang berarti Indonesia bersikap independen dalam percaturan internasional dan aktif memperjuangkan perdamaian dunia.

Selain Indonesia, beberapa negara lain di kawasan Asia Pasifik juga masuk dalam daftar negara teraman menurut laporan tersebut. Bhutan, misalnya, disebut telah menyatakan sikap netral terhadap seluruh bentuk konflik, serta memiliki posisi geografis yang strategis karena dikelilingi pegunungan, sehingga dinilai aman dari dampak perang global.

Selandia Baru juga menjadi sorotan karena memiliki sistem keamanan yang dinilai sangat baik, sehingga mampu memberikan perlindungan maksimal kepada warganya jika terjadi perang. Sementara Fiji disebut aman karena letaknya yang terpencil dan jauh dari pusat-pusat konflik dunia.

Dalam daftar Global Peace Index, Islandia menduduki peringkat pertama sebagai negara paling aman di dunia, disusul oleh Irlandia. Kedua negara ini secara konsisten mempertahankan posisi tersebut sejak tahun 2008.

Di sisi lain, Rusia dan Ukraina tercatat sebagai negara dengan tingkat keamanan terendah di dunia akibat konflik bersenjata yang masih berlangsung hingga saat ini.

Laporan ini pun menjadi sorotan publik dan menumbuhkan rasa syukur di tengah situasi dunia yang semakin tidak menentu.

Editor : Yudy Heryawan Juanda