“Masyarakat harus waspada dimana wilayah selatan ini potensi bencana nya sangat tinggi, harus fokus pada penyelamatan diri,” tandasnya.
Elita turut menyoroti dampak longsor terhadap saluran irigasi di wilayah tersebut, yang menyebabkan sekitar 200 hektar sawah tidak terairi karena terputusnya aliran sungai.
“Dengan terjadinya longsor di Desa Dayeuhkolot ini setidaknya ada aliran sungai yang terputus sehingga ada sekitar 200 hektar sawah yang tidak terairi,” tuturnya.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergotong royong dalam dua hal: menyelamatkan korban bernama Rafik (55), warga yang diduga tertimbun longsor, dan memperbaiki aliran sungai agar kembali normal.
“Pihaknya meminta kepada seluruh elemen masyarakat agar bergotong royong, pertama untuk penyelamatan korban atas nama Rafik (55) yang merupakan warga sekitar yang dikabarkan tertimbun tanah longsor pada Jumat sore, dan selanjutnya untuk membenahi aliran sungai hingga kembali normal,” lanjut Elita.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait