"Kita melaksanakan kegiatan ini kerjasama dengan RSAU dr. Hoediyono Lanud Suryadharma Kalijati. Alhamdulillah hari ini sesuai dengan rencana membawa 120 orang akseptor," sambung Yayat.
Sebelum melaksanakan pelayanan KB MOW ini, pihak DP2KBP3A telah memberikan edukasi terlebih dahulu dengan para akseptor.
"Tahapan yang sudah dilakukan dalam pelayanan KB ini kita melaksanakan komunitas, informasi, dan edukasi terutama untuk para calon akseptor dari seluruh kecamatan. Sebelum kita melaksanakan skrining, kita melakukan koordinasi, advokasi dengan Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas, para Camat, dan Kepala Desa," jelasnya.
Dalam pelaksanaan program di RSAU dr. Hoediyono, pihak rumah sakit mengerahkan sedikitnya 50 tenaga medis untuk memastikan layanan berjalan lancar. Mayor Kes dr. Siska O. Purba, Kepala RSAU dr. Hoediyono, turut mendukung program ini sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perencanaan keluarga.
"Kalau bisa secepatnya selesai, jadi memang rencana satu hari selesai. Tim medis kita dari rumah sakit ada sekitar 50 orang mulai dari pendaftaran sampai nanti pasien pulang," ucapnya.
Program KB MOW ini juga mendorong masyarakat untuk memahami pentingnya pendewasaan usia perkawinan, pengaturan jarak kehamilan, serta menghindari "empat terlalu" – terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, dan terlalu banyak anak. Dengan meningkatnya kesadaran ini, pemerintah optimis target penurunan stunting dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Subang dapat tercapai.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait