BLK Disnakertrans Subang Siapkan Pelatihan Sesuai Kebutuhan Industri

Tim iNews.id
BLK Disnakertrans Subang melatih peserta untuk kejuruan elektro. (Foto: Yudy H Juanda)

SUBANG, iNews.id - UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Disnakertrans Subang, terus berinovasi dalam menyesuaikan pelatihan dengan kebutuhan industri, terutama perusahaan-perusahaan yang sedang berkembang di wilayah tersebut. Hal tersebut diungkapkan Kkepala UPTD BLK Disnakertrans Subang, Ucu KUswandi kepada iNews Subang, Rabu (2/10/2024).

"Inovasi kita, misalkan nih kita melatih kejuruan listrik, nah itu kami menggunakan instruktur dari perusahaan selama beberapa jam. Biasanya 40 jam sekitar 5 hari untuk memberikan materi ke mereka. Hal ini untuk menyesuaikan kebutuhan perusahaan," ujarnya.

Ucu menjelaskan pentingnya memahami kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahaan, termasuk pabrik mobil listrik yang sedang berkembang.

"Yang kita siapkan sekarang ini, kompetensi apa sih yang dibutuhkan mereka itu. Tidak semua teknis saja kan, dari mulai produksi, maintenance, administrasi, bahkan mereka pasti butuh dari mulai tukang kebun saat mereka mulai berdiri. Cuma kami sampai sekarang belum mendapatkan apa yang mereka butuhkan," katanya.

Saat ini, BLK sedang menjalankan pelatihan untuk bidang listrik dan elektro yang ditujukan untuk PT Meilon, serta pelatihan di bidang garmen dan perawatan AC.

"Saat ini sedang ada pelatihan listrik, elektro untuk PT Meilon, garmen tetap ada, dan AC. Banyak perusahaan yang membutuhkan maintenance AC," ungkapnya.

Ucu juga mencatat bahwa meski 65-70 persen dari peserta pelatihan mendapatkan pekerjaan, tidak semuanya langsung diterima di perusahaan.

"Rata-rata 65-70 persen dari yang dilatih, tapi itu pun tidak masuk perusahaan semua. Ada yang berwirausaha, tapi 60 persen masuk industri. Yang belum ditempatkan juga ada, yang menolak ditempatkan karena jauh juga ada," imbuhnya.

Tahun ini, BLK Subang telah melatih 544 orang, dengan pelatihan untuk keamanan menjadi salah satu yang paling berhasil.

"Yang paling bagus itu sekarang penerimaan security. Kami bekerja sama untuk mendapatkan pelatihan, tapi dibiayai oleh kita. Baru satu minggu, paling lama satu bulan dilatih, mereka sudah ditempatkan," jelasnya.

Untuk tahun ini, Ucu menyampaikan bahwa mereka akan melatih 90 orang untuk posisi security, dengan 40 orang sudah dilatih di awal tahun.

"Tahun ini kita akan melatih 90 orang untuk security, yang sudah kemarin 40 di awal tahun, sekarang mendapatkan anggaran tambahan untuk melatih 90 orang. Karena dilihat dari evaluasi sebelumnya bagus," katanya.

Dia juga menjelaskan bahwa untuk pelatihan security, ada batasan tertentu yang harus dipenuhi, yaitu peserta harus dari kalangan tidak mampu.

"Kalau untuk security karena menggunakan anggaran penanggulangan kemiskinan, jadi kita batasi. Persyaratannya harus terdaftar sebagai warga tidak mampu. Secara teknis, minimal pendidikan SMA, tinggi badan 160 minimal, fisik menunjang juga," ujarnya.

Ucu menekankan bahwa pelatihan lainnya tidak memiliki persyaratan ketat. "Kalau untuk pelatihan-pelatihan lainnya, ya kita sebenarnya tidak mempersyaratkan terlalu ketat. Siapapun boleh ikut pelatihan, mau yang tidak sekolah juga boleh, usia tidak dibatasi, yang penting minimal 18 tahun. Tapi kita membatasi manakala pelatihan kita nanti lulusannya akan disalurkan, kita ikut perusahaan syaratnya apa," jelasnya.

Dalam menentukan pelatihan yang akan dilakukan setiap tahunnya, Ucu menyebutkan pentingnya melakukan analisis dan survei kebutuhan perusahaan. "Untuk menentukan pelatihan apa yang akan dilakukan setiap tahunnya, kita melakukan analisis terlebih dahulu. Kita melakukan survei ke perusahaan-perusahaan, mereka itu kebutuhannya apa," ucapnya.

Namun, dengan kemajuan industri di Kabupaten Subang, fasilitas sarana dan prasarana serta peralatan masih belum mumpuni. Padahal menurut Ucu, pihaknya mempunyai SDM yang baik, tapi peralatan untuk pelatihan harus disesuaikan dengan kebutuhan. Bahkan di salah satu kejuruan masih menggunakan alat dari tahun 1983.

"Manakala Subang ini lagi butuh tenaga yang kompeten karena industri sudah banyak masuk ke Subang, harusnya kami bener-bener menyesuaikan dengan kebutuhan industri, baik dari segi peralatan dan sebagainya. Instruktur dan SDM sudah oke, satu sebenarnya yang dibutuhkan, kami perlu revitalisasi BLK, baik itu sarana prasarana maupun peralatan. Bahkan ada satu kejuruan itu alatnya tahun 1983," pungkasnya.



Editor : Yudy Heryawan Juanda

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network