Pupuk Indonesia Beri Pendampingan Petani Dengan Program Makmur Demi Tingkatkan Kesejahteraan

SUBANG, iNewsSubang.id – PT Pupuk Indonesia (Persero) terus berkomitmen dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani melalui program Makmur. Dalam rangkaian inisiatif ini, perusahaan menggelar Safari Makmur di Subang, Jawa Barat, yang fokus pada penanaman padi di lahan kering, Jumat (21/2/2025).
Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pupuk Indonesia, Tina T. Kemala Intan, menjelaskan bahwa Safari Makmur bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kapabilitas petani melalui kemitraan strategis. Program ini mencakup layanan pengujian tanah, rekomendasi dosis pemupukan, serta optimalisasi peran Pupuk Indonesia dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
“Jadi program Makmur ini untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan cara memberikan pendampingan mulai dari cara menggunakan pupuk, hingga memberikan petani akses kepada offtaker yang siap membeli hasil panen dari petani,” ujarnya.
Di lokasi ini, dilakukan uji demplot Pupuk NPK Formula Khusus Padi Gogo dengan Benih Padi Inpago 13 Fortize di lahan seluas satu hektare. Uji coba ini merupakan kerja sama Pupuk Indonesia dengan PSI-TP Kementerian Pertanian dalam upaya memperluas lahan tanam padi gogo di Jawa Barat. Saat ini, produktivitas padi gogo di lahan kering secara nasional hanya mencapai 3-4 ton per hektare. Dengan intervensi teknologi benih padi dan Pupuk NPK Formula Khusus, diharapkan hasil panen dapat meningkat menjadi rata-rata 6 ton per hektare.
Program Makmur, yang merupakan kepanjangan dari “Mari Kita Majukan Usaha Rakyat,” diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Program ini menjadi ekosistem pertanian terintegrasi dari hulu ke hilir guna meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung program swasembada pangan pemerintah.
Melalui program ini, petani dapat memanfaatkan fasilitas Mobil Uji Tanah (MUT) untuk mengetahui kandungan hara tanah dan memperoleh rekomendasi dosis pupuk yang sesuai. Dengan demikian, budidaya pertanian dapat dilakukan secara lebih efektif.
“Aktivitas pendampingan berfokus pada peningkatan produktivitas, jadi apa yang dimaksud meningkatkan produktivitas ini adalah mendapatkan pendampingan lebih banyak, jumlah panennya lebih besar dari sebelumnya,” tambah Tina.
Hingga Desember 2024, program Makmur telah melibatkan 170.969 petani dengan total lahan mencapai 451.537 hektare di seluruh Indonesia. Program ini mencakup berbagai komoditas strategis seperti padi, tebu, jagung, sawit, kopi, dan hortikultura. Dari jumlah tersebut, kontribusi terbesar berasal dari komoditas padi dengan luas lahan 124.845 hektare dan melibatkan 40.416 petani.
Pada tahun 2025, Pupuk Indonesia menargetkan realisasi program Makmur di lahan seluas 500 ribu hektare. Dari jumlah tersebut, 200 ribu hektare diperuntukkan bagi tanaman padi, sementara 300 ribu hektare lainnya mencakup tebu, singkong, kopi, kakao, kelapa sawit, hortikultura, dan komoditas lainnya.
Dalam kesempatan ini, Tina juga mengingatkan para petani untuk segera menebus pupuk bersubsidi yang telah dialokasikan pemerintah sebesar 9,55 juta ton. Rincian alokasi tersebut terdiri dari Urea 4,6 juta ton, NPK 4,2 juta ton, NPK Formula Khusus 147.798 ton, dan Organik 500.000 ton.
“Pupuk Indonesia akan terus bekerja keras untuk berkontribusi mewujudkan swasembada pangan, dengan menyalurkan pupuk bersubsidi. Pada tahun 2025, Pupuk Indonesia mendapat amanah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 9,55 juta ton, jadi para petani harus diingat, kalau sudah dapat jatahnya bapak ibu harus menebus, kalau tidak ditebus tahun depannya dikurangi, jadi harus rajin menebus, kalau tebus harus bawa KTP sama uang,” tutupnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda